Bahasa:
- Indonesia
Status Rilisan:
- Segera Terbit

Jadilah lentera yang menerangi

Jadilah lentera yang menerangi

Jadilah lentera yang menerangi
Bahasa:
Status Rilisan:
Buku Serangga Sebagai Sumber Makanan karya Herlina Ineke Surjane Wungouw merupakan karya ilmiah yang mengulas secara komprehensif potensi serangga sebagai sumber pangan alternatif yang berkelanjutan. Ditulis dengan pendekatan ilmiah dan berbasis bukti, buku ini menghadirkan kajian mendalam mengenai entomofagi—praktik konsumsi serangga—dalam konteks gizi, ekologi, ekonomi, budaya, serta keamanan pangan di era modern.
Disusun dalam enam bab utama, buku ini memaparkan sejarah dan relevansi konsumsi serangga di berbagai belahan dunia, keanekaragaman spesies serangga pangan di Indonesia, kandungan gizi yang tinggi seperti protein, asam lemak esensial, vitamin, dan mineral, hingga teknologi budidaya serangga yang ramah lingkungan. Selain itu, dibahas pula aspek keamanan pangan, potensi risiko alergi, serta standar internasional seperti FAO, WHO, dan FDA dalam pengolahan serangga sebagai bahan pangan.
Keunggulan buku ini terletak pada kemampuannya menggabungkan data ilmiah global dengan kearifan lokal Nusantara, seperti praktik konsumsi ulat sagu di Papua, belalang goreng di Yogyakarta, dan botok tawon di Jawa Timur. Dengan penyajian yang sistematis, disertai ilustrasi dan contoh nyata, buku ini membuka wawasan pembaca terhadap pentingnya diversifikasi pangan yang berkelanjutan.
Buku ini sangat relevan bagi mahasiswa, akademisi, peneliti, dan praktisi di bidang pangan, gizi, bioteknologi, serta lingkungan, sebagai referensi ilmiah dalam memahami potensi serangga sebagai solusi atas tantangan ketahanan pangan global. Melalui karya ini, penulis mengajak pembaca melihat serangga bukan sekadar organisme kecil, tetapi sebagai bagian penting dari masa depan pangan dunia.
#10 Buku Terbitan Terbaru
Yayasan Bina Lentera Insan
Buku Serangga Sebagai Sumber Makanan karya Herlina Ineke Surjane Wungouw merupakan karya ilmiah yang mengulas secara komprehensif potensi serangga sebagai sumber pangan alternatif yang berkelanjutan. Ditulis dengan pendekatan ilmiah dan berbasis bukti, buku ini menghadirkan kajian mendalam mengenai entomofagi—praktik konsumsi serangga—dalam konteks gizi, ekologi, ekonomi, budaya, serta keamanan pangan di era modern.
Disusun dalam enam bab utama, buku ini memaparkan sejarah dan relevansi konsumsi serangga di berbagai belahan dunia, keanekaragaman spesies serangga pangan di Indonesia, kandungan gizi yang tinggi seperti protein, asam lemak esensial, vitamin, dan mineral, hingga teknologi budidaya serangga yang ramah lingkungan. Selain itu, dibahas pula aspek keamanan pangan, potensi risiko alergi, serta standar internasional seperti FAO, WHO, dan FDA dalam pengolahan serangga sebagai bahan pangan.
Keunggulan buku ini terletak pada kemampuannya menggabungkan data ilmiah global dengan kearifan lokal Nusantara, seperti praktik konsumsi ulat sagu di Papua, belalang goreng di Yogyakarta, dan botok tawon di Jawa Timur. Dengan penyajian yang sistematis, disertai ilustrasi dan contoh nyata, buku ini membuka wawasan pembaca terhadap pentingnya diversifikasi pangan yang berkelanjutan.
Buku ini sangat relevan bagi mahasiswa, akademisi, peneliti, dan praktisi di bidang pangan, gizi, bioteknologi, serta lingkungan, sebagai referensi ilmiah dalam memahami potensi serangga sebagai solusi atas tantangan ketahanan pangan global. Melalui karya ini, penulis mengajak pembaca melihat serangga bukan sekadar organisme kecil, tetapi sebagai bagian penting dari masa depan pangan dunia.
#10 Buku Terbitan Terbaru
Yayasan Bina Lentera Insan
Buku Serangga Sebagai Sumber Makanan karya Herlina Ineke Surjane Wungouw merupakan karya ilmiah yang mengulas secara komprehensif potensi serangga sebagai sumber pangan alternatif yang berkelanjutan. Ditulis dengan pendekatan ilmiah dan berbasis bukti, buku ini menghadirkan kajian mendalam mengenai entomofagi—praktik konsumsi serangga—dalam konteks gizi, ekologi, ekonomi, budaya, serta keamanan pangan di era modern.
Disusun dalam enam bab utama, buku ini memaparkan sejarah dan relevansi konsumsi serangga di berbagai belahan dunia, keanekaragaman spesies serangga pangan di Indonesia, kandungan gizi yang tinggi seperti protein, asam lemak esensial, vitamin, dan mineral, hingga teknologi budidaya serangga yang ramah lingkungan. Selain itu, dibahas pula aspek keamanan pangan, potensi risiko alergi, serta standar internasional seperti FAO, WHO, dan FDA dalam pengolahan serangga sebagai bahan pangan.
Keunggulan buku ini terletak pada kemampuannya menggabungkan data ilmiah global dengan kearifan lokal Nusantara, seperti praktik konsumsi ulat sagu di Papua, belalang goreng di Yogyakarta, dan botok tawon di Jawa Timur. Dengan penyajian yang sistematis, disertai ilustrasi dan contoh nyata, buku ini membuka wawasan pembaca terhadap pentingnya diversifikasi pangan yang berkelanjutan.
Buku ini sangat relevan bagi mahasiswa, akademisi, peneliti, dan praktisi di bidang pangan, gizi, bioteknologi, serta lingkungan, sebagai referensi ilmiah dalam memahami potensi serangga sebagai solusi atas tantangan ketahanan pangan global. Melalui karya ini, penulis mengajak pembaca melihat serangga bukan sekadar organisme kecil, tetapi sebagai bagian penting dari masa depan pangan dunia.

Jadilah lentera yang menerangi
Yayasan Bina Lentera Insan merupakan lembaga sosial kemasyarakatan yang bergerak di bidang Pendidikan, Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Sekretariat YBLI
Kontak Kami
Jam Operasional
Informasi YBLI
Unit Kegiatan

Jadilah lentera yang menerangi
Yayasan Bina Lentera Insan merupakan lembaga sosial kemasyarakatan yang bergerak di bidang Pendidikan, Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Sekretariat YBLI
Unit Kegiatan
Informasi YBLI
Jam Operasional
Yayasan Bina Lentera Insan merupakan lembaga sosial kemasyarakatan yang bergerak di bidang Pendidikan, Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Unit Kegiatan
Informasi YBLI
Sekretariat YBLI
Kontak Kami
Social Media
Jam Operasional
...