Dalam upaya membangun ekonomi Sulawesi Utara secara berkelanjutan dan inklusif, berbagai pihak termasuk Forlat (Forum Pelatihan Vokasi) DPD Sulut dan Yayasan Bina Lentera Insan melalui program Lentera UMKM Indonesia turut berkontribusi. Forum ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk berbagi informasi, komunikasi, dan konsultasi mengenai pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia, serta menyediakan wadah bagi pembangunan sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
Dengan berbagai inisiatif dan upaya yang dilakukan, Sulawesi Utara semakin menunjukkan komitmennya dalam memajukan sektor pariwisata berkelanjutan dan inklusif, serta mempersiapkan diri untuk menjadi bagian dari ekonomi hijau dan biru yang berkelanjutan bagi negara-negara anggota ASEAN. Dalam diskusi yang dihadiri oleh berbagai pihak termasuk perwakilan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Bitung, APINDO, ASITA, BACIRARO, Selamatkan YAKI, akademisi dari Unsrat dan Polimanado, serta PHRI.
Dr. Hongjoo Hahm, Konsultan ILO untuk Indonesia, menyoroti tiga hal prioritas hasil pengamatannya di Manado. Pertama, pentingnya keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan ekonomi terutama dalam sektor pariwisata yang berkelanjutan. Kedua, peningkatan akses kepada lembaga keuangan untuk mendukung modal usaha di pedesaan. Dan ketiga, pengelolaan sampah dan plastik sebagai dukungan terhadap pariwisata berkelanjutan melalui partisipasi aktif masyarakat dan penerapan aturan yang tegas.