Yayasan Bina Lentera Insan (YBLI) turut mendampingi Tim Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Masjid Sanilal Muhtadin, Kelurahan Buha, Kota Manado. Kegiatan ini berfokus pada pemanfaatan limbah sabut kelapa menjadi cocopit, sebuah upaya inovatif untuk mengolah limbah organik menjadi produk bernilai ekonomi dan ramah lingkungan.
Kegiatan yang dihadiri oleh masyarakat sekitar masjid ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan praktis dalam mengelola limbah sabut kelapa yang selama ini kurang dimanfaatkan. Melalui proses sederhana, sabut kelapa diolah menjadi cocopit — media tanam alami yang banyak digunakan dalam pertanian modern, terutama sistem hidroponik dan budidaya tanaman hias.
Perwakilan YBLI menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan komitmen yayasan dalam mendorong ekonomi hijau berbasis pemberdayaan masyarakat. Melalui kolaborasi dengan perguruan tinggi, YBLI berharap masyarakat dapat memperoleh keterampilan baru yang bermanfaat untuk peningkatan pendapatan keluarga dan pengelolaan lingkungan yang lebih berkelanjutan.
Tim UNSRAT juga menekankan pentingnya sinergi antara dunia akademik, lembaga sosial, dan masyarakat dalam mengembangkan inovasi yang berdampak langsung di tingkat lokal. Masjid Sanilal Muhtadin dipilih sebagai lokasi kegiatan karena memiliki potensi komunitas yang aktif dan terbuka terhadap pengembangan program lingkungan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan muncul kesadaran baru bahwa limbah sabut kelapa bukan hanya sisa buangan, tetapi juga sumber daya bernilai yang dapat diolah menjadi produk unggulan lokal.




